Minggu, 11 Desember 2011

Sondang Hutagalung

Sondang Hutagalung. Sejak tiga atau empat hari yang lalu, nama ini mengusik pikiranku. Tepatnya sejak aku membaca berita yang muncul di dinding jejaring sosial dari sebuah surat kabar online ; "seorang pria nekad melakukan aksi bakar diri didepan Istana Negara".

Berbagai rasa muncul dalam diriku setelah membaca berita itu. "Takjub", karena baru kali ini terjadi. Dijalan raya, didepan Istana Negara, salah satu simbol kekuasaan tertinggi di Republik ini. Bukankah sebelumnya yang kubaca, aksi bakar diri kebanyakan berada di ranah domestik? Seperti istri yang putus asa karena suami selingkuh atau tekanan ekonomi atau remaja yang frustasi.  "Ngeri", karena aku membayangkan kulit dan daging tubuh yang lunak dijilat api karena kemauan sendiri...... "Heran", sebab aku tidak mengerti, apa gerangan yang mendorong seorang Sondang Hutagalung, 22 tahun - aktivis HAM dan mahasiswa yang cerdas - sanggup melakukan hal yang bagi sebagian orang adalah perbuatan konyol.

Sondang Hutagalung. Biarkan orang bicara sinis tentang aksimu....... Mereka bilang, apa yang kau lakukan adalah kesia-siaan belaka..... Penguasa tak akan mengubah "adat"nya hanya karena kematianmu yang tragis (bahkan sekian ratus manusia sebelum kau mati kelaparan dan mati gantung diri karena tekanan ekonomi pun tak sanggup memalingkan mereka dari nafsu kuasa). Mungkin itu benar. 

Tapi bagiku, kau adalah manusia pemberani yang istimewa. Manusia langka. Satu diantara sejuta, bahkan seratus juta. Hitunglah, berapa banyak orang yang mau menjadi martir untuk apa yang dia yakini dan ia perjuangkan..... walaupun ia tahu peluang keberhasilannya hanya seperti setitik air ditengah laut kemunafikan, kebohongan dan keserakahan? Kau bukan pejuang setengah hati, bukan pejuang yang giat bersuara tapi gamang bertindak karena ingat periuk nasi....

Selamat jalan, Sondang Hutagalung...... Kalau memang aksimu dianggap konyol, maka biarlah kekonyolanmu menjadi awal sejarah pergerakan orang muda yang masih mau peduli tanpa memikirkan abadinya diri.

Pondok Gede, 11122011

 http://www.tribunnews.com/2011/12/09/pelaku-bakar-diri-diyakni-sondang-hutagalung





Tidak ada komentar:

Posting Komentar