Selasa, 05 Maret 2013

When I was : Patah Hati *)



Patah hatiku yang paling "happening" itu terjadi sewaktu aku duduk dibangku kuliah. Tapi sebenarnya aku juga meragukan status 'kepatahhatian'ku waktu itu. Apa iya aku patah hati? Karena waktu itu, sungguh mati aku belum jadian dengan cowok itu. Tepatnya, waktu itu kami sedang saling mendekatkan diri. Namun tiba-tiba dengan tanpa sopan santun, seorang cewek lain datang dengan laku yang super agresif dan provokatif, memberikan serangan frontal kepada cowok gebetanku. Dibanding dengan aku yang waktu itu penuh ragu dan malu-malu, tentu saja dia menang telak dan berhasil mencuri targetku. Ironisnya lagi, si cewek itu adalah teman dekatku tempat aku curhat, termasuk curhat tentang perasaanku kepada 'the target man'.

Terbayang bukan, bagaimana sakitnya hatiku? Aku merasa ditelikung, ditusuk dari belakang, digunting dalam lipatan...... Segala macam unsur yang menggambarkan keteraniayaan kupakaikan pada diriku waktu itu. Pokoknya sakiiiiitttt......sekali. Dan hari-hariku waktu itu dipenuhi dengan pikiran 'betapa malangnya nasib cintaku'. Pikiran yang membuat diriku menjadi tak produktif.


 

Akhirnya untuk membuang pikiran itu aku menyibukkan diri membuang tenaga. Dalam logikaku, jika aku kehabisan tenaga maka aku akan kelelahan dan butuh tidur. Dan dengan tidur aku akan bisa melupakan pikiran 'betapa malangnya nasib cintaku' itu.

Maka pada suatu hari setelah selesai kuliah, aku berjalan kaki sendiri. Tak ada tujuan yang pasti waktu itu. Aku hanya berjalan dan terus berjalan, tak peduli betapa panasnya hari. Sepanjang jalan, tentu saja aku berkeluh kesah dalam hati, memaki, menyesali, meratapi, bahkan juga menangis. Hingga menjelang senja aku baru melangkah menuju pulang. Sampai dirumah, dengan kaki pegal dan badan letih, aku bisa tidur pulas tanpa mengingat kesedihanku dan betapa malangnya aku....hiks...

Perjalanan panjang tanpa tujuan itu kulakukan selama empat hari berturut-turut. Dan pada hari kelima aku sudah lupa akan kisah "target yang tercuri". Aku sudah bisa tersenyum lagi, menertawakan kecengenganku, dan bersemangat lagi menyentuh diktat-diktat kuliah.  Bahkan hari selanjutnya aku sudah bisa menimbang-nimbang, cowok mana lagi yang akan kujadikan target pengganti.....


 *) Sepotong kenangan "unyu" masa dulu 


Pondok Gede - 05032013