Perempuan yang jauh disana.
Telah
sekian waktu kamu berkelindan dalam hari-hariku. Dan aku tahu, akupun
pasti berada dalam jagad pikiranmu, seperti yang selalu kamu katakan
padaku. Kita berdua hidup dalam pusaran rasa yang sama. Oleh karenanya,
aku harus memanggilmu apa?
Perempuan yang membayangi anganku.
Jika
setiap waktu kutunggu sapamu dan kadang hingga jemu. Karena sapa dan
tawa dari sana selalu hangatkan nada dalam dada. Hingga penantian akanmu
bagaikan pilu satu hukuman. Untuk itu, dengan apa kuharus memanggilmu?
Perempuan penggugah inspirasi.
Bila
karenamu jiwaku tergugah. Bila olehmu energiku membuncah tumpah ruah.
Hingga berjuta depa jarak kujalani untuk memandang sosokmu. Untuk
mendengarkan suaramu. Dan satu genggaman saja pada jemarimu. Adakah yang
lebih dahsyat daripada itu. Karenanya, dengan apa kupanggil dirimu?
Perempuan pengisi relung malam.
Jika
aku dan kamu tahu, bahwa rasa yang sama tak serta merta boleh berkuasa.
Tapi aku dan kamu percaya akan adanya masa yang leluasa dialam nyata,
apapun bentuknya. Sebab itu, aku harus memanggilmu apa?
Perempuan yang jauh disana.
Atas nama rasa yang telah meraja. Baiklah, kan kupanggil dirimu ;
"Cinta..."
Rabu - 21122011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar