Pernahkah kita berpikir atau memikirkan tentang "lupa"?
Mungkin selama ini kita menganggap bahwa keadaan "lupa" lebih banyak berkaitan dengan hal-hal yang buruk, dosa, kelalaian, keteledoran...... Seperti ini ; Lupa kacang akan kulitnya, lupa ajaran agama, lupa nasihat orangtua, lupa janji, lupa nama dan alamat, lupa meletakkan barang-barang berharga.
Tapi pernahkan kita berpikir, bahwa kadang-kadang keadaan "lupa" itu ada manfaatnya? Misalnya untuk keadaan tertentu seperti ini :
Mungkin selama ini kita menganggap bahwa keadaan "lupa" lebih banyak berkaitan dengan hal-hal yang buruk, dosa, kelalaian, keteledoran...... Seperti ini ; Lupa kacang akan kulitnya, lupa ajaran agama, lupa nasihat orangtua, lupa janji, lupa nama dan alamat, lupa meletakkan barang-barang berharga.
Tapi pernahkan kita berpikir, bahwa kadang-kadang keadaan "lupa" itu ada manfaatnya? Misalnya untuk keadaan tertentu seperti ini :
@ Lupa bahwa kita pernah memberi atau
berbuat baik kepada orang lain. Kalau "tidak lupa" artinya kita akan
terus mengingat kebaikan kita, dan akhirnya menjadi tidak ikhlas dan
"riya", bukan?
@ Lupa akan suatu keadaan buruk yang pernah
menimpa kita. Membantu kita untuk terus melangkah kedepan tanpa selalu
mengingat masa lalu yang kelam atau gagal. Itu menghindarkan kita dari
"trauma" dan menjaga agar kita tetap optimis. Betul tidak?
@ Lupa
terhadap sesuatu atau seseorang, yang jika diingat-ingat terus akan
menimbulkan airmata dan kesedihan. Siapa orang yang senang berkubang
dengan sedih dan airmata? Untuk itulah, baru terasa betapa bernilainya
"lupa" itu.....
Maka bersyukurlah, karena Allah SWT telah memberikan kepada manusia suatu keadaan yang disebut "lupa".
(IMHO : Melupakan adalah bagian dari menyembuhkan diri sendiri)
Rabu - 04012012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar