Sunardi Rinakit, seorang peneliti dari SSS, dalam tulisannya di Kompas mengatakan ; Untuk urusan berkeluhkesah ini, saya hormat kepada Sultan HB X. Beban berat apapun yang dipikul, ia tidak pernah terdengar mengeluh. Ketika hal itu saya tanyakan tiga tahun lalu, jawaban Sultan sederhana saja, "Kalau saya mengeluh, rakyat mengeluh ke siapa? Rakyat butuh rasa tentram dan pemimpin harus menjadi sandarannya."
Betul itu! Pada hakekatnya seorang pemimpin adalah orang yang menjadi panutan dan sandaran bagi orang yang dipimpinnya. Apabila pemimpin mengeluh dan pesimis, bisa jadi akan menyurutkan semangat dan optimisme 'kawula' nya. Seyogyanya seorang pemimpin adalah tempat kawula mengadu dan berkeluhkesah (bukan sebaliknya.....).
Kadangkala pemimpin seyogyanya mengambil alih tanggungjawab yang tidak bisa dipikul oleh kawulanya, bukan mengorbankan bawahannya untuk keselamatan dan keuntungannya......Itu tadi seyogyanya, idealnya. Sayangnya di negeri nan gemah ripah loh jinawi ini, justru banyak pemimpin yang menggunakan kawulanya sebagai batu-batu pijakan untuk menggapai ambisinya....bukan merangkul dan mendukung kawulanya...
Tidakkah mereka ingat, bahwa sekecil apapun skala mereka sebagai pemimpin, akan diminta pertanggungan jawabnya di akhirat kelak????
*) Sungguh mengherankan dan menggemaskan, seorang Pemimpin negeri "besar" berkali-kali mengeluh jiwanya terancam menjadi target pembunuhan, target kudeta....... Bukankah itu salah satu dari sekian banyak resiko yang harus dihadapi oleh seorang Pemimpin? Well, ternyata di negeri ini sudah tak ada "pemimpin" dalam arti sebenarnya. Yang ada hanya sekedar "pejabat".......
Pondok Gede - 26012011 & 21032012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar