Patah hatiku yang paling
"happening" itu terjadi sewaktu aku duduk dibangku kuliah. Tapi
sebenarnya aku juga meragukan status 'kepatahhatian'ku waktu itu. Apa iya aku patah
hati? Karena waktu itu, sungguh mati aku belum jadian dengan cowok itu.
Tepatnya, waktu itu kami sedang saling mendekatkan diri. Namun tiba-tiba dengan
tanpa sopan santun, seorang cewek lain datang dengan laku yang super agresif
dan provokatif, memberikan serangan frontal kepada cowok gebetanku. Dibanding
dengan aku yang waktu itu penuh ragu dan malu-malu, tentu saja dia menang telak
dan berhasil mencuri targetku. Ironisnya lagi, si cewek itu adalah teman
dekatku tempat aku curhat, termasuk curhat tentang perasaanku kepada 'the
target man'.
Terbayang bukan, bagaimana sakitnya hatiku?
Aku merasa ditelikung, ditusuk dari belakang, digunting dalam lipatan......
Segala macam unsur yang menggambarkan keteraniayaan kupakaikan pada diriku
waktu itu. Pokoknya sakiiiiitttt......sekali. Dan hari-hariku waktu itu
dipenuhi dengan pikiran 'betapa malangnya nasib cintaku'. Pikiran yang membuat
diriku menjadi tak produktif.
Akhirnya untuk membuang pikiran itu aku
menyibukkan diri membuang tenaga. Dalam logikaku, jika aku kehabisan tenaga
maka aku akan kelelahan dan butuh tidur. Dan dengan tidur aku akan bisa
melupakan pikiran 'betapa malangnya nasib cintaku' itu.
Maka pada suatu hari setelah selesai
kuliah, aku berjalan kaki sendiri. Tak ada tujuan yang pasti waktu itu. Aku
hanya berjalan dan terus berjalan, tak peduli betapa panasnya hari. Sepanjang
jalan, tentu saja aku berkeluh kesah dalam hati, memaki, menyesali, meratapi,
bahkan juga menangis. Hingga menjelang senja aku baru melangkah menuju pulang.
Sampai dirumah, dengan kaki pegal dan badan letih, aku bisa tidur pulas tanpa mengingat
kesedihanku dan betapa malangnya aku....hiks...
Perjalanan panjang tanpa tujuan itu
kulakukan selama empat hari berturut-turut. Dan pada hari kelima aku sudah lupa
akan kisah "target yang tercuri". Aku sudah bisa tersenyum lagi,
menertawakan kecengenganku, dan bersemangat lagi menyentuh diktat-diktat
kuliah. Bahkan hari selanjutnya aku
sudah bisa menimbang-nimbang, cowok mana lagi yang akan kujadikan target
pengganti.....
*) Sepotong kenangan "unyu" masa dulu
Pondok Gede - 05032013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar